Hasil Ujian Nasional siswa jurusan Bahasa SMAN 1 (Smansa) Malang telah menyelamatkan muka Malang yang berpredikat Kota Pendidikan ini.
Berdasarkan rekapitulasi hasil Unas yang dikeluarkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Trias Desy Aristanti, siswa Bahasa SMAN 1 Malang menempati posisi kedua program Bahasa se-Jatim dengan nilai 52.90, hanya terpaut 0.30 dari peringkat pertama Zainur Rahmah dari SMAN 2 Nganjuk dengan nilai 53.20.
Dengan prestasi itu, Trias menyelamatkan muka Kota Malang yang selama ini dikenal berpredikat Kota Pendidikan, karena tidak ada siswa Kota Malang lain yang masuk 10 besar Jatim pada program IPA maupun IPS. Kelas Bahasa Smansa juga menolong Kota Malang karena menempati urutan ke-9 SMA/MA Bahasa se Jatim dengan nilai 48,51. Sementara itu, para pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten Malang masih bisa berlega hati karena SMAN 1 Kepanjen menempati ranking ke-7 SMA/MA IPS dengan total nilai 50,51.
Namun ada kelegaan lain pada Kadis Pendidikan Kota Malang, HM Shofwan, yaitu persentase kelulusan yang meningkat dari 2009. Tahun ini, peserta Unas SMA yang tidak lulus sebanyak 247 siswa, sedang untuk MA mencapai 68 siswa. ”Alhamdulillah yang harus mengulang hanya sekitar lima persen dari total peserta Unas SMA/MA, 5.484 siswa. Tahun lalu, angkanya 13 persen” kata Shofwan kepada Surya di Balai Kota Malang.
Menurut Shofwan, angka kelulusan siswa SMA/MA tahun 2010 ini di atas target berdasarkan hasil try out. Saat itu, angka ketidaklulusan dipatok 20 persen.
Untuk siswa gagal di sekolah favorit seperti SMAN 3 dan SMAN 4 masing-masing satu siswa dan empat siswa. Sekalipun yang gagal mencapai ratusan siswa, Shofwan merasa optimistis angka ketidaklulusan itu dapat ditekan hingga tinggal 1 persen. Sebab, mereka yang tak lulus UN masih diberi kesempatan mengulang pada 10 Mei 2010.
Dipaksakan
Tingkat ketidaklulusan siswa SMA/SMK di Kabupaten Malang yang mengikuti ujian nasional (Unas) tahun ini turun satu persen dibanding tahun lalu. Jumlah siswa yang tak lulus tahun ini 978 siswa, dengan terdiri siswa SMA sebanyak 274 sedang SMK sebanyak 703.
Drs Suwandi MSi, Kepala Dinas Pendidikan (Kadiknas) Kabupaten Malang mengatakan, menurunnya tingkat kelulusan siswa yang mengikuti Unas itu karena banyak hal, antara lain banyak sekolah tak sesuai standar pendidikan nasional namun dipaksakan. Itu kebanyakan didominasi sekolah swasta. Misalnya, sarana belajar belum memadai dan kemampuan guru belum maksimal. Akibatnya, yang jadi korban adalah siswanya. Karena itu, tahun depan, Suwandi berjanji akan meningkatkan kualitas sekolah swasta.
“Kami juga merasa kasihan pada siswanya. Padahal, jauh-jauh hari kami sudah mengimbau pada sekolah swasta agar siswanya dipersiapkan benar menghadapi Unas ini. Namun kalau faktanya seperti ini kami akan memberikan atensi khusus pada sekolah yang banyak siswanya tak lulus. Bagi siswa yang tak lulus Unas, mereka bisa mengikiti ujian ulang pada 10 Mei mendatang,” kata Suwandi.
***
Sumber: Surya Online
0 comments:
Posting Komentar