Sabtu, 17 Januari 2009


Ketika muncul tuntutan agar anggota milist smantumpang (kalo kamu mau gabung, kirim e-mail tanpa subject ke: smantumpang-subscribe@yahoogroups.com) – yang kini jumlahnya hampir mencapai ratusan orang itu – tidak hanya sekedar asyik baca email, tetapi juga harus aktif menulis (cerita) apa saja sekitar pengalaman selama menjadi siswa di SMA Negeri 1 Tumpang (bagi yang alumni), permasalahan klasik muncul: “Aku gak iso molai nulise, lek cerito pengalaman se akeh. Mangkane ajarono nulis donk, Mas…” Nah lho!

Aku jadi ingat, sekitar awal tahun 1989 aku pernah menjadi (salah satu) pembicara/tutor Latihan Jurnalistik Tingkat Dasar untuk adik-adik pengelola Majalah Widya Wiyata (Wita) dan beberapa pengurus OSIS di SMAN 1 Tumpang. Waktu itu aku sempat membuat diktat sebagai panduan (lengkap, mulai menulis opini, features, berita/news, sampai teknik wawancara & tata letak/lay out). Tujuannya, supaya adik-adik SMAN Tumpang ndak "ketinggalan" kalau ngomong masalah jurnalistik dan permasalahan majalah sekolah dengan SMA di kota atau daerah lain. Tapi, ya itu tadi, ternyata ilmu itu hanya bisa diterapkan dalam satu tahun kepengurusan. Ketika ganti pengelola, sama sekali tidak berjalan.

Nah.., menjawab pertanyaan teman-teman – agar diajari rahasia membuat sebuah tulisan – ya prinsipnya secara umum menulis itu sebenarnya gampang koq (bagi yang biasa, hehehe..). Atau, agar tidak bertele-tele, ini ada TIPS ala kadarnya yang paling gampang diterapkan untuk memulai belajar menulis, yaitu:

Tahap Pertama (untuk latihan) : Apa yang ada di pikiran kita, coba dieksploitasi semua (dan diimplementasikan) dalam bentuk tulisan. Biarkan mengalir begitu saja, gak usah dipikirkan, Ini baik apa enggak ya? Yang penting ditulis. Persis sama kalau kita ngomong atau nggedabyah, apa nulis surat cinta gitu... (tapi, yang ini melalui tuts keyboard bukan melalui mulut).

Tahap Kedua : Coba dibaca lagi apa yang sudah kita tulis tadi, ada yang janggal enggak? Ada yang bertele-tele enggak? Ada kata-kata yang terlalu baku enggak? Ada yang kurang lucu enggak? (untuk yang nulis lucu-lucuan), Atau, ada yang kurang jelas enggak? Nah.., ditahap ini barulah kita koreksi, mana yang perlu dirubah, mana yang perlu ditambah atau dibuang. Persis kayak ngoreksi karangan. Jaman masih memakai mesin ketik dulu, untuk tulisan pertama mesti harus menggunakan 2 spasi, agar ada ruang kosong buat nyoret dan koreksi. Kalau sekarang sih ndak perlu lagi, di komputer tinggal di-delete, beresss !

Tahap Ketiga : Baca lagi! Udah pantas belum? Tapi, menurutku, pantas gak pantas memang harus di publish dulu. Biarkan teman-teman yang menilai. Makin sering kirim tulisan, makin terlatih otak kita memilih kata-kata yang enak dan pas (termasuk juga penempatan tanda baca lho!).

Tahap Keempat : Biasakan membaca tulisan di majalah, koran atau tulisan teman sendiri. Perhatikan karakter tulisan tersebut (jelas beda lho, mana tulisan berita/news, features, fiksi, ilmiah, dll). Dari situ kita bisa "belajar" , oooh ternyata gitu to nulis features itu? Oooh kalau tulisan news ternyata harus hemat kata (nggak bertele-tele). Dan seterusnya, dan seterusnya. Lantas : Coba nulis sendiri dulu deh....

Tahap kelima : Segera menulis sendiri. Jangan keenakan baca tulisan ini (emang nggak capek sambil kerja disuruh ngetik tulisan ginian? Emang gue cowok apaan? Hehehe...). Ciao !


*** Tulisan ini pernah dimuat di milist smantumpang, dengan perubahan seperlunya.


Rabu, 14 Januari 2009


Tidak dipungkiri lagi, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dengan kualitas terbaik – di dalam negeri, apalagi di luar negeri – dapat dikategorikan sebagai “barang mewah”. Apalagi bagi mereka yang tertarik belajar ke luar negeri, pastinya memerlukan persiapan dana yang cukup besar.

Memang, ada dua alternatif mempersiapkan dana pendidikan untuk belajar ke luar negeri, yaitu melalui program beasiswa, dan melalui tabungan di bank. Mengikuti program beasiswa yang tepat memang akan memudahkan dalam belajar ke luar negeri. Biasanya, ada dua jenis kategori penyediaan dana yang ditawarkan oleh penyedia beasiswa.

Pertama, full scholarship atau beasiswa penuh. Artinya, penyedia beasiswa akan menanggung semua jenis pendanaan yang berhubungan dengan pendidikan, mulai dari biaya perkuliahan, perumahan, biaya hidup sehari-hari, asuransi, buku, biaya riset, biaya pesawat, dan lain-lain.

Kedua, partial scholarship atau beasiswa sebagian. Beasiswa jenis ini biasanya hanya membantu membiayai komponen pendidikan tertentu, seperti bebas biaya kuliah atau beasiswa untuk penelitian. Sedangkan biaya-biaya yang lainnya menjadi tanggungan sendiri. Oleh sebab itu, sebelum mengajukan aplikasi beasiswa, harus mencermati terlebih dahulu jenis beasiswa apakah yang mereka tawarkan.

Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa website penyedia beasiswa ke luar negeri yang bisa Anda buka-buka untuk sekedar gambaran atau pengetahuan (atau juga, siapa tahu memang tertarik?) :

• Beasiswa ADS (Australia)
http://www.adsjakarta.or.id/
• Beasiswa Chevening (Inggris)
http://www.chevening.or.id/
• Beasiswa StuNed (Belanda)
http://www.nesoindonesia.or.id/
• Beasiswa Fullbright (Amerika Serikat)
http://www.aminef.or.id/
• Beasiswa DAAD (Jerman)
http://jakarta.daad.de/
• Beasiswa ALA (Australia)
http://www.usaid.gov.au/scholar
• Beasiswa Monbukagakusho (Jepang)
http://www.id.emb-jpn.go.jp/
• Beasiswa Endeavour (Australia)
http://www.endeavour.deewr.gov.au/
• Beasiswa Ford Foundation
http://www.fordfound.org/
• Beasiswa Sampoerna Foundation
http://www.sampoernafoundation.org/




Jumat, 09 Januari 2009


Bisa jadi kabar ini bukan berarti apa-apa bagi para pengunjung blog ini. Tetapi, untuk yang biasa bergelut dengan website (ataupun blog) Google PageRank merupakan “prestasi” atas sebuah web yang dibuatnya. Untuk gampangnya, menurut Wikipedia, Google PageRank adalah: sebuah algoritma yang telah dipatenkan yang berfungsi menentukan situs web mana yang lebih penting/populer. PageRank merupakan salah satu fitur utama mesin pencari Google dan diciptakan oleh pendirinya, Larry Page dan Sergey Brin yang merupakan mahasiswa Ph.D. Universitas Stanford.

Masih menurut Wikipedia, cara kerja PageRank ini adalah sebuah situs akan semakin populer jika semakin banyak situs lain yang meletakan link yang mengarah ke situsnya, dengan asumsi isi/content situs tersebut lebih berguna dari isi/content situs lain. PageRank dihitung dengan skala 1-10. Contoh: Sebuah situs yang mempunyai Pagerank 9 akan di urutkan lebih dahulu dalam list pencarian Google daripada situs yang mempunyai Pagerank 8 dan kemudian seterusnya yang lebih kecil.

Nah, per tanggal 1 Januari 2009 ini, blog SMANTUMPANG (www.smantumpang.blogspot.com) mendapat PageRank 3 (dari maksimal 10), sebuah angka yang cukup besar bagi sebuah blog (bukan website dengan domain komersial, lho!). Bandingkan saja dengan web atau blog sekolah disekitar kita (ini hanya perbandingan semata):
SMA Negeri 1 Kepanjen (www.smaneka.sch.id) : 0
SMA Negeri 1 Lawang (www.smanela.co.nr) : 3
SMA Negeri 1 Batu (www.sman01batu.blogspot.com): 0
Alumni SMA Negeri 1 Lawang (www.alumnismanela.com): 0

Atau, SMA Negeri di ada di kota Malang:
SMA Negeri 1 Malang (www.sman1-mlg.sch.id): 2
SMA Negeri 2 Malang (www.sman2-mlg.sch.id): 4
SMA Negeri 3 Malang (www.sman3malang.sch.id): 2
SMA Negeri 4 Malang (www.sman4mlg.com): 0
Alumni SMA Negeri 3 Malang (www.ikasmariagitma.net) : 3

Sebagai gambaran, meski blog ini terlihat jarang di-update (bukan terlihat ding, tapi memang jarang di update, hehehe...), dari data statistik yang ada menunjukkan pengunjung blog ini cukup banyak. Sampai tanggal 4 Januari 2009, Rata-rata per hari ada 26 unique visitor (total sampai 4 januari 2008: 6.821 visitor) dan 56 page-view / hari (total sampai 4 januari 2008: 12.428 page-view).

Demikian juga di mesin pencari Google, untuk per tanggal 4 Januari 2009, kalau kita memasukkan kata : SMAN Tumpang, maka ada 19.100 halaman yang mengandung kata (atau perpaduannya). Sedang kalau kita masukkan SMANETA (ada 1.350 halaman), SMANTUMPANG (ada 828 halaman), dan SMA Negeri 1 Tumpang (ada 26.200 halaman); dengan alamat blog ini menempati rata-rata 3 besar di tiap halaman utama.

Artinya, secara kualitas blog ini sudah diakui Google sebagai web yang mempunyai nilai tinggi dimata pengguna Google, sedang secara kuantitas tidak terbantahkan bahwa (secara diam-diam) ternyata banyak juga yang datang menyambangi blog ini. Bisa jadi ini para alumni dan “simpatisan” SMA Negeri 1 Tumpang, yang ingin tahu perkembangan terkini dari sekolah yang pernah menjadi kawah candradimuka selama 3 tahun.

Sebuah kado tahun baru yang istimewa, tentunya.




Rabu, 07 Januari 2009


Perjalanan panjang gedung SMA Negeri 1 Tumpang, yang kini lebih beken disebut SMANETA – koq selalu berubah-ubah ya: dari SMANTUMP, terus SMANTUM (tanpa P), muncul lagi SMAGITA (satu paket dengan Palm@gita), SMANET, terakhir SMANETA (ada tambahan huruf A) – yang di Malangsuko, awal-awal berdirinya penuh dengan cerita misteri.

Bisa jadi karena di awal 80-an itu suasana di lokasi gedung sekolah tersebut masih dikelilingi oleh perkebunan tebu dan rumpun bambu, sehingga kalau sudah jam 4 sore – dulu, masih ada yang masuk siang – suasana kelas menjadi singup (bahasa Indonesia-nya apa ya?) dan terkesan gimanaaa…gitu (apalagi kalo musim hujan dan listrik padam.., aduuh.. seyeeeem…!!!).

Nah.., ada satu cerita serem yang dialami oleh Pak Temun – Tukang Kebun SMANETA di tahun 80-an, mudah-mudahan sekarang belum pensiun ya Pak, hehehe… – di belakang kelas deretan atas, paling ujung kanan (ndak tau deh, dulu itu sering dihuni anak-anak kelas III A3-3). Begini ceritanya :

Di suatu hari Minggu, saat matahari jam 1 siang lagi terik-teriknya, Pak Temun berinisiatif memotong pucuk-pucuk bambu yang menjuntai di genteng kelas paling ujung tersebut (itu lho, deretannya Ruang OSIS, tetapi paling ujung sendiri). Kebetulan disitu rumpun bambu dari luar pagar sudah begitu rimbun dan menjuntai ke atap gedung sekolah. Menurut Pak Temun, sekalian kerja sambil ngadem.

Begitu tangga dipasang menghadap pohon bambu, Pak Temun langsung naik tangga sambil membawa golok dan memakai sepatu boot kesayangannya. Sampai di anak tangga ke-3 dari atas, Pak Temun berhenti dan mulai mengayunkan goloknya ke rerimbunan bambu tersebut. Astaghfirullah.., begitu golok mengenai bambu, pada saat bersamaan kaki Pak Temun (yang terbalut sepatu boot) ada yang mencengkeram dan menarik ke bawah. Secara reflek Pak Temun teriak dan menoleh ke belakang. Tidak ada apa-apa!

Karena kakinya – yang bekas cengkeraman tadi terasa perih – Pak Temun buru-buru turun dari tangga dan lari sekuat tenaga ke arah toilet (parkiran sepeda) sambil meninggalkan tangga dan goloknya. Barulah ketika sampai di depan toilet Pak Temun berhenti (nafasnya hampir habis, hehehe…) dan jongkok sambil membuka sepatu boot-nya. Betapa kagetnya, di betis kakinya ada bekas cakaran kuku empat baris yang mengeluarkan darah. Aneh, bagaimana mungkin sepatu boot-nya utuh, tetapi kakinya terkena cakaran? (udah.., udah.., ndak usah dilanjutkan. Bayangkan sendiri apa dan siapa pelakunya ya..?!).

Nah, sejak saat itu Pak Temun tidak pernah mau membersihkan rimbunan bambu di atas kelas paling pojok tersebut, kecuali ditemani oleh rekan-rekan tukan kebun yang lain. Untuk adik-adik yang saat ini masih aktif sebagai siswa, kalau masuk ke kelas tersebut, sambil mengingat-ingat cerita ini ya, hiii…hiii… hiii…hiii..hiii….


*** Diceritakan langsung oleh Pak Temun, pada beberapa rekan Pengurus OSIS, sekitar pertengahan tahun 1987, di ruang UKS.




Senin, 05 Januari 2009


Mungkin, tulisan ini lebih bersifat apologi semata, untuk menghindarkan pertanyaan-pertanyaan yang lebih banyak dilontarkan pada para alumni, terutama kiprah dan sepak terjang apa saja yang sudah dilakukan untuk almamaternya. Tentu, kontribusi tidak harus dalam bentuk materi ataupun benda kasat mata, tetapi – lebih dari itu – sebuah usulan, pendapat ataupun solusi-solusi lainnya (mungkin) akan lebih berharga bagi almamater itu sendiri.

Ya, dasar dari tulisan ini, berasal dari beberapa email yang masuk ke pengelola blog (dan web) yang isinya “tantangan” agar alumni SMANETA lebih pro-aktif memberikan “suaranya” kepada almamater, demi perkembangan SMA Negeri 1 Tumpang itu sendiri. Toh sarananya sudah ada (milist, web & blog), mekanismenya sudah jelas (dikirim langsung ke email yang berwenang di SMANETA), lantas tunggu apa lagi?

Nyatanya, meski keinginan-keinginan yang muncul tersebut sudah dilaksanakan semaksimal mungkin, dengan dirilist langsung di milist ataupun web – dengan harapan akan mendapat sambutan dari para alumni dengan meriah (atau melimpah ruah?) – toh tak terbukti sama sekali, bagai jauh api dari panggang alias tidak ada sambutan sama sekali. Ironis!

Memang, harus diakui (dan disadari) bahwa alumni “juga manusia” yang punya pekerjaan lain – yang lebih penting dan harus didahulukan – sehingga tidak bisa berharap terlalu banyak, apalagi “dipaksa” untuk memberikan sesuatu pendapat terhadap apa yang sudah lama tidak dilihatnya. Apalagi antara alumni dan almamater (hampir) tidak ada ikatan yang bisa membuat seorang alumni tergerak, minimal secara moral, untuk partisipasi dalam bentuk sekecil apapun. Jadi, tidak bisa dipaksanakan.

Kalau akhirnya kami – sebagian dari para alumni – bisa berbasa-basi dan ngobrol “ngalur-ngidul” dengan alumni lainnya, baik melalui media online maupun offline, ya (mungkin) baru itu yang bisa dilakukan. Seperti judul pada tulisan ini, “mohon maaf” kalau belum bisa memberi kontribusi (apa-apa) pada almamater. Meski, ini tentu sesuatu yang patut disayangkan. Sampai kapan?




Labels

Alumni (21) Amerika Serikat (1) Angkatan 1995 (1) Anti Korupsi (1) Arab Saudi (1) Arema Malang (1) Artikel (8) ASEAN (1) ay kusnadi (1) Ayusta (1) Bahasa (2) Balitjestro 2008 (1) Bandung (1) Bank Mandiri (1) Bantuan Operasional Sekolah (1) barongan (1) Basketball (1) bca (1) Beasiswa (19) Berita (3) berita duka (1) BHMN (1) Bimbel (1) Biodiversity (1) Bisnis (1) bisnis online (1) Blog (5) bondan winarno (1) BOS (3) Buku (1) Buku Paket (1) Bulan Bahasa (1) Bullying (1) Bursa Kerja (1) Candi Kidal (1) Class Meeting (1) Dee (1) dollar gratis (1) Dumpul (1) dunia maya (1) Ekstrakurikuler (5) Facebook (2) Fair Play (1) Fisika (1) Friendster (1) Futsal (1) gado gado (1) Global Warming (1) Google (1) Gunung Tabor (1) Guru (10) Gus Dur (1) HUT ke-30 (1) IKAPALA (1) imam gozali (1) Inggris (1) Inspirasi (1) Internet (1) IPB (1) Iptek (3) Istana Negara (2) ITB (1) Jabodetabek (1) Jambi (1) Jawa Timur (4) Jepang (1) jerman (3) Jeru (1) Jilu (1) Jombang (1) Jusuf Kalla (1) Kabupaten Malang (4) kampus (1) karir.com (1) Kegiatan (1) Kelas A4 (1) Kelas XII (1) Kemendikbud (3) Kemendiknas (1) Kemneterian Pendidikan dan Kebudayaan (1) Kepala Sekolah (1) Kesehatan (3) KH. Abdurrahman Wahid (1) Kiat Jitu (1) Komik (1) Komunitas (1) kosmetika (1) Kota Batu (1) Kota Malang (5) Kuliah (1) kuliner (1) kusti (2) launching (1) Lingkungan (1) LIPI (1) Lowongan (1) Lulusan 2008 (1) M. Nuh (1) Mahasiswa (2) Mahasiswa Baru (2) Mahkamah Konstitusi (1) maknyus (1) Malang (3) Malang Raya (1) Malangsuko (1) Malaysia (1) Matematika (1) Mendiknas (1) Mendit (1) Menkominfo (1) Menulis (2) Menulis Ilmiah (1) Minat Baca (1) Motto Kelas (1) nDangdut (1) Nostalgia (2) Otonomi Daerah (1) Pahlawan Nasional (1) pak temun (1) Pancasila (1) panggung terbuka (1) Pelajar (1) Pelajaran (1) Pemerintah (1) Pendidikan (11) Pendidikan Nasional (6) Penelitian Ilmiah Remaja (2) Perbankan (1) Perguruan Tinggi (3) Perguruan Tinggi Swasta (2) Permen Karet (1) Pertamina (2) Pilkada (1) PMP (1) PMR (1) Pornografi (1) pramuka (2) Precet (1) Profil (2) PTN (3) PTS (1) Redaksi (1) remaja (2) reuni (5) Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (3) Riset (1) RSBI (4) Rujak Cingur (1) S-1 (1) S1 (1) S2 (1) S3 (1) Sains (1) Sarjana (1) SBI (1) SD (5) Sejarah (3) Sekolah Hijau (1) Sepakbola (2) sepeda (1) Situs (1) SMA (17) SMA Kebon Tebu (1) SMAN 1 Malang (1) sman tumpang (3) SMANETA (10) Smansa (1) SMK (1) SMKN Turen (1) SMP (4) SNMPTN (2) SNMPTN Online (1) soeharto (1) STT Telkom (1) sugeng hadiono (1) Sukoanyar (1) Surabaya (1) Tahun 2013 (1) Tahun Baru (1) Taiwan (1) Tawuran (1) teknologi (3) Tes Online (1) Tips (5) Tomik HS (1) Trik (1) Try Out Online (1) Tulus Ayu (1) Tumpang (2) UAN (2) UASBN (1) UGM (2) UI (1) Ujian (2) Ujian Akhir Nasional (1) Ujian Nasional (5) Ujian Nasional 2010 (1) Ujian Nasional 2011 (1) Ujian Nasional 2012 (1) UM (1) UMB (1) UN (7) UN 2010 (5) UN 2012 (1) Universitas (1) Universitas Brawijaya (1) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (1) Universitas Paramadina (1) UNS Solo (1) Virus (1) wafat (1) Wakil Gubernur (1) website (2) Wendit Water park (1) Wisata (2) wisnuwardhana-narasinghamurti (1) www.smantumpang.com (1)
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!