Di Kabupaten Malang, tingkat kelulusan siswa SMA sederajat juga masih tergolong tinggi. Dari 5.466 siswa yang ikut UN, 274 siswa harus mengulang. Sedangkan yang dinyatakan lulus dan tidak perlu mengulang UN mencapai 5.192 siswa. Mayoritas ketidaklulusan terbesar dari sekolah swasta.
"Persentase kelulusannya mencapai 94,99 persen. Beda tipis dari tahun kemarin yang mencapai 94,54 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Suwandi.
Begitu juga untuk tingkat kelulusan pelajar SMK di kabupaten. Dari 7109 siswa yang ikut UN, 703 siswa di antaranya dinyatakan harus mengulang. Yang sudah dinyatakan lulus dan tidak perlu mengulang mencapai 6.409 siswa.
Ada sejumlah pelajaran yang membuat siswa tak lulus UN utama. Di antaranya, untuk SMA jurusan IPA bidang pelajaran Biologi dan Bahasa Inggris. Sedang jurusan IPS, mata pelajaran Sosiologi dan Bahasa Inggris dan jurusan bahasa didominasi pelajaran Antropologi.
"Kami sudah kumpulkan semua kepala sekolah yang siswanya banyak tidak lulus. Mereka kami minta agar mempersiapkan lebih matang agar bisa lulus 100 persen," beber Suwandi.
Begitu juga sekolah swasta yang siswanya banyak tidak lulus. Suwandi mengancam akan membekukan izin operasionalnya. Mereka akan dilebur dengan sekolah swasta yang lain. Selain jumlah siswanya sangat sedikit, hasil UN selalu jemblok dan hampir rata-rata banyak yang tidak lulus.
Bahkan saat pelaksanaan UN, banyak siswa dari sekolah swasta tidak ikut UN tanpa memberikan keterangan apapun. Saat ditegur, sekolah juga mengaku tidak tahu. Sedang mereka sudah masuk dalam nominasi UN.
Karena itu, dalam waktu dekat Suwandi akan memanggil kepala sekolah, ketua yayasan, atau komite sekolah swasta. Kalau sudah tidak sanggup mengelola, akan dibekukan izinnya atau dilebur ke sekolah lain. "Jumlah siswa sedikit, tingkat ketidakkelulusannya sangat tinggi. Itu yang kami rasa akan dibekukan izinnya. Agar sekolah swasta juga bisa konsentrasi mendidik anak negeri ini," beber Suwandi.
***
Sumber: jawapos.co.id
0 comments:
Posting Komentar