Delapan SMA di Jawa Timur terancam mengulang ujian nasional dan menjalani UN pengganti terkait indikasi kecurangan selama menjalani UN utama.
Lima di antara SMA tersebut bahkan sudah direkomendasikan untuk menjalani UN pengganti. Rekom Pengawas UN dan TPI PTN Jatim itu sudah diajukan kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kalau disetujui, maka seluruh siswa kelas XII di sekolah-sekolah itu harus mengulang UN pada mata pelajaran yang dianggap bermasalah.
Koordinator Pengawas Unas dan TPI Jatim Syafsir Akhlus menyatakan, lima sekolah dilaporkan ke BSNP setelah pihaknya mengonfirmasi akurasi temuan jawaban ilegal. "Pihak BSNP menyatakan akurasi jawaban ilegal itu tinggi sehingga kami turun ke lapangan untuk mengecek sekolah-sekolah yang memakai jawaban ilegal, lalu hasilnya kami laporkan kembali ke pusat," paparnya, Selasa (30/3/2010).
Saat ini pihaknya masih menunggu konfirmasi dari pusat. Selain lima sekolah yang sudah direkomandasikan, Pengawas Unas dan TPI PTN Jatim juga sudah menyiapkan dua nama sekolah lagi yang segera dilaporkan ke BSNP.
"Ada lima sekolah yang sudah dilaporkan dan dua lagi menyusul. Tambah satu lagi, yakni sekolah di Blitar, kalau terbukti," ungkapnya.
Adapun UN pengganti akan digelar pada 5 April 2010. Selama pelaksanaan UN SMA/SMK/MA pekan lalu, tim pengawas menemukan 12 versi jawaban ilegal. Jawaban soal-soal ini mayoritas didistribusikan melalui sarana SMS dari ponsel ke ponsel.
"Dari berbagai versi jawaban, ada beberapa yang tingkat akurasinya tinggi," ungkap dosen ITS itu.
***
sumber: kompas.edukasi.com
0 comments:
Posting Komentar