Jumat, 16 Desember 2011

Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 200 beasiswa bagi warga Indonesia yang berniat melanjutkan studi ke berbagai universitas di negara itu, kata Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Abdurrahman Al-Khayyat.

"Beasiswa itu tidak terbatas pada studi keislaman tetapi juga sains dan teknologi," katanya saat menerima kunjungan Direktur Utama Perum LKBN ANTARA Dr Ahmad Mukhlis Yusuf di Jakarta, Rabu (14/12) sore.

Dubes Abdurrahman Al-Khayyat yang akan kembali ke negaranya pada 22 Desember setelah menyelesaikan masa tugasnya di Indonesia mengatakan, beasiswa tersebut terbuka bagi putra-putri terbaik Indonesia. "Tugas kami adalah ikut membantu Indonesia agar semakin maju," katanya.

Sejauh ini, jumlah mahasiswa indonesia yang sedang belajar di berbagai perguruan tinggi di Arab Saudi mencapai sedikitnya 300 orang, kata Dubes Abdurrahman Al-Khayyat.

Tawaran beasiswa bagi warga Indonesia itu merupakan bagian dari upaya Arab Saudi memperkuat hubungan bilateral kedua negara, di samping pelatihan bahasa Arab yang selama ini telah berjalan, katanya.

Dalam bagian lain pernyataannya, Dubes Abdurrahman Al-Khayyat juga menyinggung tentang sosok penggantinya yang akan tiba di Jakarta pada awal 2012. "Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang baru Mustafa Mubarak adalah sosok yang baik. Beliau pernah bertugas di Istambul," katanya.

Abdurrahman Al-Kayyat mengatakan, selama lima tahun bertugas di Indonesia, ia memiliki kesan positif tentang negeri besar yang kaya akan sumber daya alam dengan rakyatnya yang baik.

Pengalaman positif selama bertugas di Indonesia itu akan ia sampaikan kepada pemerintahnya. "Saya bangga dapat bekerja sebagai duta besar di Indonesia," katanya.

Selama berada di Indonesia, ia merasa "nyaman" dan memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan beragam elemen dalam masyarakat Indonesia, termasuk berbagai organisasi keislaman, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, katanya.

Terkait dengan berakhirnya masa tugasnya di Indonesia, Dubes Abdurrahman Al-Kayyat juga telah berpamitan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

***

Ingin dapat 'kejutan' Uang Tunai ?
kotak 
bawah

Rabu, 16 November 2011


Facebook mendapat hantaman berupa virus yang menyebabkan banyak pengguna kesal. Virus ini memboyong konten-konten berbau pornografi serta kekerasan.


Dilaporkan oleh perusahaan keamanan Sophos, situs jejaring ini telah disusupi virus selama lebih dari 24 jam. Facebook pun telah membenarkan adanya serangan yang memanfaatkan celah keamanan di browser.

"Foto-foto eksplisit serta kekerasan membanjiri newsfeed milik banyak pemakai Facebook," ujar konsultan Graham Cluely. Dari konten yang ditemui, salah satunya adalah foto hasil olahan photoshop yang menampilkan artis populer Justin Bieber dalam kondisi tak senonoh.

Ada juga foto brutal dan foto yang menyajikan penganiayaan pada anjing. Sejumlah Facebooker diketahui meluapkan kekesalannya di Twitter dan ada juga yang langsung mendeaktifkan akun Facebooknya.

Facebook kini masih berupaya mengatasi masalah yang ada dan mencari pelaku di balik aksi penyebaran virus tersebut. "Melindungi pengguna dari spam dan konten berbahaya adalah prioritas utama dan kami akan selalu memperbaiki sistem kami untuk menghapus konten yang melanggar term," ujar Facebook menanggapi kejadian ini.

Dikutip detikINET dari PCMag, Rabu (16/11/2011), virus porno tersebut bekerja dengan cara menjebak korbannya untuk mengklik link palsu yang telah disusupi virus. Usai diklik, virus ini akan membuat akun si korban menyebarkan konten porno tersebut ke teman-temannya secara otomatis.
***
sumber: detikinet.com


Ingin dapat 'kejutan' Uang Tunai ?
kotak 
bawah

Sabtu, 12 November 2011


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan mempercepat waktu pemberian kisi-kisi soal ujian nasional (UN) 2012. Kisi-kisi soal akan diberikan pada akhir tahun 2011 ini. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, hal itu dilakukan untuk membantu sekolah dan para siswa lebih siap menghadapi UN tahun depan.

Khairil menjelaskan, rencana tersebut merupakan langkah untuk meningkatkan akseptabilitas, dan juga merupakan jawaban atas banyaknya masukan terkait penyelenggaraan UN. Dari sekian banyak masukan, yang kemudian dijadikan fokus oleh Balitbang Kemdikbud adalah akseptabilitas, kualitas, dan efektifitas penyelenggaraan UN.

"Dari sekian banyak rekomendasi yang disampaikan, yang paling banyak dipersoalkan adalah akseptabilitasnya," kata Khairil, kepada Kompas.com, Senin (7/11/2011), di Kemdikbud Jakarta.

Peningkatan akseptabilitas UN dinilai akan meminimalisir "ketakutan" para siswa dan guru saat akan menghadapi UN. Cara yang ditempuh adalah dengan melakukan dialog secara lebih intensif, dan memberikan kisi-kisi UN secepatnya.

Pemberian kisi-kisi UN juga bertujuan agar memudahkan pusat memberikan arahan kepada dinas pendidikan daerah dan guru-guru di sekolah agar pembuatan soal-soal ujian di sekolah merujuk dan disesuaikan dengan kisi-kisi UN yang diberikan.

"Ketakutan itu akan memicu penolakan. Untuk menekan itu, kita berencana menyampaikan kisi-kisi secepatnya. Jika dulu berbarengan, maka sekarang kisi-kisi UN 2012 akan kita berikan di tahun 2011, ini agar tercipta keselarasan soal dan membuat siswa terbiasa dengan soal yang akan diberikan" jelasnya.

Selain itu, hal lain yang akan dipertegas adalah memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat bahwa UN bukanlah satu-satunya penentu kelulusan. Meski proporsi penilaiannya membuat nilai UN mendominasi kelulusan, yaitu 60 persen nilai UN dan 40 persen nilai sekolah.

"Saya harap UN 2012 bisa lebih santai dan diterima. Secara politik, proporsi 60:40 itu sudah diterima, dan baru akan dievaluasi apakah tetap digunakan atau akan diubah setelah dua tahun digunakan, yaitu pada 2013," tuturnya.

"Nilai-nilai UN yang rendah juga dalam proses pengkajian. Ujungnya kita berharap ada kebijakan berdasarkan pengkajian mengapa nilainya menjadi rendah, apakah soal yang terlalu susah atau ada penyebab lain," tambah Khairil.


Ingin dapat 'kejutan' Uang Tunai ?
-------------------------
kotak 
bawah

Senin, 25 April 2011

Kedutaan Besar Jepang menawarkan Beasiswa Pemerintah Jepang (Monbukagakusho) kepada siswa-siswi Indonesia lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas (S-1), College of Technology (D-3) atau Professional Training College (D-2) di Jepang mulai tahun akademik 2011 (April 2011). Pelamar hanya bisa mendaftar 1 (satu) program dari S-1, D-3, atau D-2.

Syarat-syarat pengambilan formulir bagi calon pelamar sebagai berikut:

1. Lahir antara tanggal 2 April 1989 dan tanggal 1 April 1994.

2. Membawa foto kopi Ijazah atau Rapor kelas 3 semester 2 (akhir) dengan nilai rata-rata minimal:
Program S-1 : 8,4
Program D-3 : 8,0
Program D-2 : 8,0

Jika pada saat penutupan (10 Juni 2010) nilai ijazah asli belum bisa dikeluarkan, maka nilai ijazah sementara dari Kepala Sekolah bisa diterima.

3. Pelamar harus lulus dari SLTA.

4. Formulir pendaftaran dapat diperoleh secara gratis untuk mereka yang memenuhi ketiga persyaratan tersebut di atas di Kedutaan Besar Jepang (Bagian Pendidikan: 8:30-12:00 wib, 14:00-15:30 wib), Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya dan Medan mulai 10 Mei 2010.

Mereka yang tinggal di luar JABODETABEK, Surabaya dan Medan dapat melamar melalui surat yang ditujukan kepada Kedutaan Besar Jepang (Jl. M. H. Thamrin 24 Jakarta Pusat 10350), Konsulat Jenderal Jepang Surabaya atau Medan.

Surat itu harus berisi nama, tanggal lahir, alamat, nomor telepon, program pilihan (S-1, D-3, atau D-2), 3 (tiga) bidang studi yang ingin dipelajari dan dilampiri fotokopi rapor, ijazah, serta nilai ijazah.

5. Formulir harus dikembalikan ke Kedutaan Besar Jepang atau Konsulat Jenderal Jepang lengkap dengan fotokopi rapor, ijazah, dan nilai ijazah sampai tanggal 10 Juni 2010.

Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi:
Kedutaan Besar Jepang (Bagian Pendidikan: 021-3192-4308 Ext. 175, 176)
atau buka web-nya di:





Ingin dapat 'kejutan' Uang Tunai ?



Selasa, 29 Maret 2011

Pemerintah Kabupaten Malang tak setengah -setengah dalam menggarap potensi wisata yang ada di wilayahnya. Ini dibuktikan dengan dibukanya kembali Taman Rekreasi Wendit – yang sekarang bernama Wendit Water Park – sebagai obyek wisata andalan Malang, pada awal Mei 2008. Wendit Water Park lebih menonjolkan berbagai wisata yang berhubungan dengan air dan alam, baik berupa kolam renang wisata sampai berbagai jenis permainan air untuk anak-anak serta outbound.

Obyek wisata yang dulu tak terurus (bahkan pernah dikelola pihak swasta) kini mulai berbenah. Kini Wendit adalah aset wisata andalan Kabupaten Malang, setelah Jatim Park dan Agrowisata resmi masuk ke teritorial Pemerintah Kota Batu. Jadi, adalah langkah tepat kalau Dinas Pariwisata Kabupaten Malang menjadikannya sebagai obyek wisata unggulan.

Obyek wisata Wendit ini sendiri mempunyai sejarah cukup panjang. Sudah lama obyek wisata Wendit ada, meski baru berupa kolam pemandian tradisional dengan sumber air alam, dan terletak di perbukitan yang ditumbuhi ratusan pohon jati, serta dihuni ratusan monyet. Wendit juga identik dengan hari Lebaran, karena – seperti juga pada obyek wisata di daerah umumnya – akan ramai dikunjungi masyarakat sekitarnya sampai sepekan setelah Lebaran. Puncaknya, biasanya diadakan pesta kembang api dan musik dangdut sampai dinihari.

Namun, Wendit sekarang sudah berubah total. Kalau dulu dibuka sampai tengah malam, kini Wendit Water Park hanya dibuka sampai jam 5 sore. Rerindangan pohon jati yang dulu identik dengan tempat berbuat tidak senonoh pasangan muda yang dimabuk asmara, sekarang diisi dengan berbagai arena permainan anak dan juga taman bermain serta kios penjual makanan dengan tatanan trotoar serta taman yang indah dipandang mata.

Selain itu Wendit Water Park, juga menyediakan kolam spa, Kolam dengan dasar lantai dari batu-batuan alam, airnya yang dingin dan segar ditambah dengan taburan bunga mawar. Konon menurut cerita, dengan mandi di kolamtersebut mempunyai khasiat membuat wajah tampak awet muda. Dan masyarakat Tengger juga mengambil air dari ‘sumber air Mbah Kabul’ ini, dibawa pulang dengan kepercayaan yang sama seperti di Pulau Sempu, yaitu untuk kesembuhan dan kesehatan. Menurut mereka kasiatnya sama dengan ‘Air Widodaren’ dari Gunung Bromo yang merembes ke arah Wendit.

Daya tarik yang khas adalah adanya puluhan kera yang jinak yang bebas berkeliaran di hutan kecil di Wendit dan menghuni di pepohonannya. Beberapa arca kuno juga dapat dilihat di taman ini dan dapat diperoleh cindera mata hasil kerajinan penduduk setempat.

Wendit Water Park, terletak di Desa Mangliawan, Kec. Pakis ± 8 Km dari pusat Kota Malang. Lokasinya terletak di tepi jalan utama arah ke Gunung Bromo melalui Tumpang/Poncokusumo. Jika mau ditempuh dengan angkutan umum, dari terminal Arjosari Malang, naik angkutan umum jalur AT (Arjosari-Tumpang) warna putih kombinasi (sabuk badan mobil) hijau.
***
sumber: jurnalberita.com

Sabtu, 26 Maret 2011

DANA pendidikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) berpotensi disalahgunakan dan dipolitisasi dan bahkan menjadi alat politik praktis dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Penyalahgunaan dana pendidikan akan mengakibatkan kebijakan pendidikan di masing-masing daerah tidak berjalan dengan baik. "Pemotongan dana pendidikan ada scene-nya. Kalau mau dipotong dari APBN susah. Tetapi, barangkali bisa jika dana sudah masuk di kas daerah," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, Dodi Nandika, Kamis (3/3).

Dodi menambahkan, saat ini sudah tidak musimnya lagi ada pemotongan dana pendidikan yang digunakan untuk pilkada, kecuali jika sudah ada kongkalikong di dalam tubuh pemerintah daerah sendiri. "Kami sudah memutuskan berapa anggarannya, programnya dan sasarannya. Kecuali ada korupsi," katanya.

Pemotongan dana pendidikan untuk politisasi pilkada biasanya diketahui secara internal saja. Dodi mengakui Kemdiknas sudah merencanakan penganggaran yang betul-betul akurat, termasuk antisipasi kemungkinan mark-up, pembidikan sasaran yang jelas dan juga indikator jika terjadi penyelewengan. "Lalu kami memperkuat pengawasan internal. Baik oleh direktorat jenderal secara langsung ataupun bersama-sama," ujar Dodi.

Kemdiknas, lanjutnya, bahkan turut menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turut serta mencegah terjadinya politisasi dana pendidikan untuk kepentingan pilkada. Caranya, dengan memasang sistem pengumuman di sekolah-sekolah atau dengan cara mengirimkan pesan singkat kepada para stake holder.

Dugaan Dodi, politisasi dana pendidikan untuk kepentingan pilkada atau bahkan sebagai alat politik praktis salah satunya bisa melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana BOS yang di tahun 2011 berjumlah Rp16,2 triliun sampai saat ini belum sepenuhnya tersalurkan ke pihak yang berhak.

Dikatakannya, Kementerian Pendidikan Nasional bekerjasama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan menekan pemerintah kabupaten/kota untuk segera mencairkan dana BOS. Jika terbukti adanya pelanggaran maka pihak Kemdagri yang berhak melakukan penindakan terhadap pemerintah kabupaten/kota yang bersangkutan.
***
sumber: jurnas.com

Rabu, 23 Maret 2011

Ada sepuluh kelemahan utama yang menjadi alasan kuat bagi Kementrian Pendidikan Nasional untuk segera menghentikan program sekolah bertaraf Internasional (SBI). Mulai dari salah konsep hingga merusak bahasa dan mutu pendidikan, program SBI dianggap tidak cocok dan harus segera ditinggalkan.

Demikian dilontarkan Ketua Umum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Satria Dharma dalam Petisi Pendidikan tentang Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) yang dinilai sebagai program gagal. Petisi itu dipaparkan Ketua Umum IGI Satria Dharma di depan Komisi X DPR RI, Selasa (8/3/2011), untuk mendesak Komisi X segera menghentikan sementara seluruh program SBI.

"Program SBI itu salah konsep, buruk dalam pelaksanaannya dan 90 persen pasti gagal. Di luar negeri konsep ini gagal dan ditinggalkan," kata Satria tentang isi petisi tersebut.

Menurutnya, sepuluh kelemahan mendasar program SBI itu harus dievaluasi, diredefinisi, dan perlu dihentikan. Kelemahan pertama, kata Satria, program SBI jelas tidak didahului riset yang lengkap sehingga konsepnya sangat buruk.

"Bisa dibuktikan, bahwa tidak jelas apa yang diperkuat, diperkaya, dikembangkan, diperdalam dalam SBI," tegas Satria.

Kedua, SBI adalah program yang salah model. Kemdiknas membuat panduan model pelaksanaan untuk SBI baru (news developed), tetapi yang terjadi justru pengembangan pada sekolah-sekolah yang telah ada (existing school).

Ketiga, program SBI telah salah asumsi. Kemdiknas mengasumsikan, bahwa untuk dapat mengajar hard science dalam pengantar bahasa Inggris, seorang guru harus memiliki TOEFL> 500.

"Padahal, tidak ada hubungannya antara nilai TOEFL dengan kemampuan mengajar hard science dalam bahasa Inggris. TOEFL bukanlah ukuran kompetensi pedagogis," paparnya.

Merusak bahasa

Satria memaparkan, kelemahan keempat pada SBI adalah telah terjadi kekacauan dalam proses belajar-mengajar dan kegagalan didaktik. Menurutnya, guru tidak mungkin disulap dalam lima hari agar bisa mengajarkan materinya dalam bahasa Inggris. Akibatnya, banyak siswa SBI justru gagal dalam ujian nasional (UN) karena mereka tidak memahami materi bidang studinya.

"Itulah fakta keras yang menunjukkan bahwa program SBI ini telah menghancurkan best practice dan menurunkan mutu sekolah-sekolah terbaik yang dijadikan sekolah SBI," tambahnya.

Di sisi lain, hasil riset Hywel Coleman dari University of Leeds UK menunjukkan, bahwa penggunaan bahasa Inggris dalam proses belajar-mengajar telah merusak kompetensi berbahasa Indonesia siswa.

Sementara itu, kelemahan kelima dari SBI adalah penggunaan bahasa pengantar pendidikan yang salah konsep. Dengan label SBI, materi pelajaran harus diajarkan dalam bahasa Inggris, sementara di seluruh dunia seperti Jepang, China, Korea justru menggunakan bahasa nasionalnya, tetapi siswanya tetap berkualitas dunia.

"Kalau ingin fasih dalam berbahasa Inggris yang harus diperkuat itu bidang studi bahasa Inggris, bukan bahasa asing itu dijadikan bahasa pengantar pendidikan," tegas Satria.

Keenam, SBI dinilai telah menciptakan diskriminasi dan kastanisasi dalam pendidikan. Sementara itu, kelemahan ketujuh menegaskan, bahwa SBI juga telah menjadikan sekolah-sekolah publik menjadi sangat komersial.

"Komersialisasi pendidikan inilah yang kita tentang, karena hanya anak orang kaya yang bisa sekolah di SBI," tandas Satria.

Ketujuh, SBI juga telah melanggar UU Sisdiknas. Karena menurut Satria, pada tingkat pendidikan dasar sekolah publik atau negeri itu wajib ditanggung pemerintah. Kenyataannya, dalam SBI peraturan ini tidak berlaku.

Kedelapan, SBI telah menyebabkan penyesatan pembelajaran. Penggunaan piranti media pendidikan mutakhir dan canggih seperti laptop, LCD, dan VCD juga menyesatkan seolah karena tanpa itu semua sebuah sekolah tidak berkelas dunia.

"Program ini lebih mementingkan alat ketimbang proses. Padahal, pendidikan adalah lebih ke masalah proses ketimbang alat," katanya.

Kelemahan kesembilan, lanjut dia, SBI telah menyesatkan tujuan pendidikan. Kesalahan konseptual SBI terutama pada penekanannya terhadap segala hal yang bersifat akademik dengan menafikan segala hal yang nonakademik.

"Seolah tujuan pendidikan adalah untuk menjadikan siswa sebagai seorang yang cerdas akademik belaka, padahal pendidikan bertujuan mendidik manusia seutuhnya, termasuk mengembangkan potensi siswa di bidang seni, budaya, dan olahraga," ujar Satria.

Kelemahan terakhir (kesepuluh), SBI adalah sebuah pembohongan publik. SBI telah memberikan persepsi yang keliru kepada orang tua, siswa, dan masyarakat karena SBI dianggap sebagai sekolah yang "akan" menjadi sekolah bertaraf Internasional dengan berbagai kelebihannya. Padahal, kata Satria, kemungkinan tersebut tidak akan dapat dicapai dan bahkan akan menghancurkan kualitas sekolah yang ada.

"Ini sama saja dengan menanam 'bom waktu'. Masyarakat merasa dibohongi dengan program ini dan pada akhirnya akan menuntut tanggung jawab pemerintah yang mengeluarkan program ini," kata Satria.
***
sumber: edukasi.kompas.com

Minggu, 20 Maret 2011

Pemerintah menghentikan pemberian izin baru rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) mulai 2011. Pemerintah sedang mengevaluasi 1.329 SD, SMP, dan SMA/SMK berstatus RSBI yang izinnya diberikan pada 2006-2010.

"Ternyata sekolah bertaraf internasional tidak sederhana. Ini perjalanan panjang yang wajahnya sampai sekarang belum jelas. Karena itu, kami belum berani menyebut sekolah bertaraf internasional (SBI), tetapi masih rintisan SBI. Untuk itu, pemerintah menahan dulu pemberian izin baru RSBI," kata Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal, dalam acara "Simposium Sistem RSBI/SBI: Kebijakan dan Pelaksanaan" yang dilaksanakan British Council di Jakarta, Rabu (9/3/2011).

Pemerintah juga sedang menyiapkan aturan baru soal standar SBI di Indonesia. Fasli mengatakan, dari kajian sementara, pendanaan RSBI sebagian besar ditanggung orangtua dan pemerintah pusat. Dukungan pendanaan dari pemerintah daerah justru minim.

RSBI pun sebagian besar siswanya dari kalangan kaya. Ini disebabkan biaya masuk untuk SMP dan SMA RSBI yang relatif mahal, berkisar Rp 15 juta dan uang sekolah sekitar Rp 450.000 per bulan.

Di sisi lain, alokasi 20 persen untuk siswa miskin yang mendapat beasiswa juga tidak dipenuhi RSBI. Dari kajian sementara juga terungkap, dana yang dimiliki RSBI sekitar 50 persennya dialokasikan untuk sarana dan prasarana, sekitar 20 persen untuk pengembangan dan kesejahteraan guru, serta manajemen sekolah berkisar 10 persen.

Adapun soal kemampuan bahasa Inggris guru juga masih belum memadai. Kajian pada tahun 2008, sekitar 50 persen guru di RSBI ada di level notice (10-250). Sementara untuk guru Matematika dan Sains kemampuan di level terendah notice dan elementary. Hanya kemampuan guru pengajar bahasa Inggris di RSBI yang memenuhi syarat di level intermediate ke atas. Kemampuan bahasa Inggris kepala sekolah RSBI sekitar 51 persen berada di level terendah.

Fasli mengatakan, SBI bukanlah tujuan akhir.

"Jadi, tidak ada target Indonesia mesti punya berapa banyak SBI. Kami memfasilitasi sekolah untuk jadi RSBI dan SBI karena itu amanat UU Sistem Pendidikan Nasional. Tetapi, tentu nanti dibuat aturannya yang lebih baik lagi," katanya.
***
sumber: edukasi.kompas.com

Kamis, 17 Maret 2011

Kabar gembira bagi para guru SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta Ilmu Pengetahuan Alam. Tahun ini, The International Leaders in Education Program (ILEP) kembali menawarkan beasiswa studi ke Amerika Serikat (AS) tahun akademik 2011/2012.

ILEP adalah program milik Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departement Luar Negeri AS. ILEP dikelola oleh IREX (the International Research & Exchanges Board), sebuah organisasi nonprofit yang terletak di Washington DC, AS.

Melalui program beasiswa ILEP ini studi akan berlangsung selama satu semester dalam program akademik di universitas di AS, yang meliputi kuliah dan pelatihan intensif dalam bidang metodologi pengajaran, pembuatan materi pelajaran, strategi mengajar yang disesuaikan dengan tempat dan lingkungan pengajaran, kepemimpinan guru, termasuk penggunaan komputer dan internet, serta software sebagai alat bantu dalam mengajar.

Program ini akan dimulai di bulan Januari 2012 - Mei 2012, yang juga akan melibatkan observasi di sekolah tingkat menengah di AS yang akan menghubungkan peserta secara aktif dengan para guru dan siswa dari AS.

Adapun skema beasiswa ini meliputi biaya orientasi sebelum keberangkatan yang diadakan di Indonesia, tiket pesawat internasional dan domestik di AS, orientasi kedatangan di Washington, DC, biaya studi program akademik, tempat tinggal (umumnya berbagi kamar dengan peserta lain dari program ini), asuransi jiwa dan kesehatan, uang saku selama program akademik di universitas, laptop, dana buku/tunjangan pengembangan profesional dan lain-lainnya.

Bagi yang berminat, pelamar adalah guru sekolah tingkat SMP atau SMA yang menjadi pengajar penuh bidang studi Bahasa Inggris, Ilmu Sosial, Kewiraan, Matematika, serta IPA. Selain itu, kandidat harus berpengalaman mengajar 5 tahun atau lebih dan memiliki kemampuan bahasa Inggris aktif dan pasif yang dibuktikan dengan melampirkan skor ITP/iBT TOEFL minimum 500 atau IELTS 5.0.

Informasi syarat pendaftaran dan formulir bisa diunduh di http://www.aminef.or.id. Batas waktu untuk mengirimkan aplikasi dan dokumen pelengkapnya ditunggu sampai 15 April 2011.
***
sumber: edukasi.kompas.com

Senin, 14 Maret 2011

PT XL Axiata Tbk (XL) menghadiahkan Pentas Seni tak terlupakan bagi siwa-siwi SMK Negeri 1 Turen, Malang. Pentas Seni dengan bintang tamu grup musik terkenal Five Minute ini merupakan hadiah atas kemenangan sekolah kejuruan tersebut sebagai juara umum pada Kompetisi XL Jagoan Muda periode April-Desember 2010.

Pada kompetisi kreativitas antarsekolah melalui www.xljagoanmuda.com ini, mereka berhasil mengungguli sekolah lainnya dari seantero Indonesia. Tercatat sekitar 2000 sekolah dan 35 ribu siswa se–Indonesia mengikuti program kompetisi ini.

VP Enterprise & Carrier XL, Titus Dondi, mengatakan, "Program XL Jagoan Muda sejauh ini mampu mendorong motivasi para pelajar di seluruh Indonesia untuk tidak ragu mengejar prestasi dengan mengeluarkan kemampuan, bakat, dan kreativitasnya melalui pemanfaatan media internet. Kompetisi ini sekaligus menunjukkan betapa dahsyatnya manfaat layanan internet dari XL jika kita mampu menggunakannya secara benar dan sehat."

Selain mendapatkan konser dengan artis pilihan, para siswa SMK Negeri 1 Turen juga mendapatkan 4 set perangkat komputer untuk mendukung aktifitas belajar-mengajar di sekolahnya. XL masih melengkapi lagi hadiah yang diberikan dengan beasiswa untuk 4 pelajar berprestasi.

Satu hal yang menarik, keluar sebagai pemenang ke-2 adalah sekolah yang juga berlokasi di Turen, Malang. Sekolah itu adalah SMA Negeri Turen 1 yang hanya berjarak 1 km dari lokasi pemenang juara umum. Sebagai juara ke-2, SMA Negeri 1 Turen berhak mendapatkan 3 set perangkat komputer dan Pentas Kreatif Seni di sekolah.
***
sumber: detiknews.com

Kamis, 06 Januari 2011

Ujian nasional tahun pelajaran 2010/2011 jenjang sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan (SMA/MA/SMK) akan diselenggarakan 18-21 April 2011. Sementara jenjang sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah (SMP/MTs) akan dilaksanakan 25-28 April 2011.

Jadwal UN ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan dan Permendiknas Nomor 46 tentang Pelaksanaan UN SMP dan SMA Tahun Pelajaran 2010/2011 yang ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh Senin (4/1/2011) di Jakarta.

Dalam UN April mendatang sudah digunakan formula baru untuk menentukan kelulusan yaitu nilai gabungan antara nilai UN dengan nilai sekolah yang meliputi ujian sekolah dan nilai rapor.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiknas Mansyur Ramly mengatakan, UN Susulan SMA/MA/SMK akan dilaksanakan 25-28 April 2011 dan pengumuman kelulusan oleh satuan pendidikan paling lambat 16 Mei 2011.

Sementara UN Susulan SMP/MTs diselenggarakan 3-6 Mei 2011, sedangkan pengumuman UN SMP/MTs oleh satuan pendidikan pada tanggal 4 Juni 2011. "UN kompetensi keahlian kejuruan SMK dilaksanakan sekolah paling lambat sebulan sebelum UN dimulai," kata Mansyur.

Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengirimkan hasil nilai sekolah untuk digabungkan dengan hasil nilai UN ke Kemdiknas. Selanjutnya, setelah digabungkan dengan formula 60 persen UN ditambah dengan 40 persen nilai sekolah, nilai tersebut dikembalikan lagi ke sekolah. Sekolah menggabungkan nilai dengan mata pelajaran lain. "Kan ada tujuh mata pelajaran lain yang harus lulus. Yang menentukan kelulusan tetap satuan pendidikan," kata Nuh.

Nuh melanjutkan, dari peta nilai akan dilakukan analisis setiap sekolah. Sekolah yang nilainya rendah akan dilakukan intervensi seperti tahun 2010 yakni memberikan insentif dana sebesar Rp 1 miliar sebagai stimulus kepada 100 kabupaten/kota yang memiliki nilai UN rendah.

Insentif dana itu diberikan pada kabupaten/kota dengan persentase kelulusan siswa kurang dari 80 persen. Selain dana, pemerintah juga melakukan intervensi program peningkatan kompetensi guru dan remedial. "Tidak ada target khusus kelulusan siswa. Targetnya kejujuran pelaksanaan UN. Itu yang lebih mahal karena dari angka kelulusan tahun lalu sudah 99 persen," kata Nuh.
***
sumber: edukasi.kompas.com


Labels

Alumni (21) Amerika Serikat (1) Angkatan 1995 (1) Anti Korupsi (1) Arab Saudi (1) Arema Malang (1) Artikel (8) ASEAN (1) ay kusnadi (1) Ayusta (1) Bahasa (2) Balitjestro 2008 (1) Bandung (1) Bank Mandiri (1) Bantuan Operasional Sekolah (1) barongan (1) Basketball (1) bca (1) Beasiswa (19) Berita (3) berita duka (1) BHMN (1) Bimbel (1) Biodiversity (1) Bisnis (1) bisnis online (1) Blog (5) bondan winarno (1) BOS (3) Buku (1) Buku Paket (1) Bulan Bahasa (1) Bullying (1) Bursa Kerja (1) Candi Kidal (1) Class Meeting (1) Dee (1) dollar gratis (1) Dumpul (1) dunia maya (1) Ekstrakurikuler (5) Facebook (2) Fair Play (1) Fisika (1) Friendster (1) Futsal (1) gado gado (1) Global Warming (1) Google (1) Gunung Tabor (1) Guru (10) Gus Dur (1) HUT ke-30 (1) IKAPALA (1) imam gozali (1) Inggris (1) Inspirasi (1) Internet (1) IPB (1) Iptek (3) Istana Negara (2) ITB (1) Jabodetabek (1) Jambi (1) Jawa Timur (4) Jepang (1) jerman (3) Jeru (1) Jilu (1) Jombang (1) Jusuf Kalla (1) Kabupaten Malang (4) kampus (1) karir.com (1) Kegiatan (1) Kelas A4 (1) Kelas XII (1) Kemendikbud (3) Kemendiknas (1) Kemneterian Pendidikan dan Kebudayaan (1) Kepala Sekolah (1) Kesehatan (3) KH. Abdurrahman Wahid (1) Kiat Jitu (1) Komik (1) Komunitas (1) kosmetika (1) Kota Batu (1) Kota Malang (5) Kuliah (1) kuliner (1) kusti (2) launching (1) Lingkungan (1) LIPI (1) Lowongan (1) Lulusan 2008 (1) M. Nuh (1) Mahasiswa (2) Mahasiswa Baru (2) Mahkamah Konstitusi (1) maknyus (1) Malang (3) Malang Raya (1) Malangsuko (1) Malaysia (1) Matematika (1) Mendiknas (1) Mendit (1) Menkominfo (1) Menulis (2) Menulis Ilmiah (1) Minat Baca (1) Motto Kelas (1) nDangdut (1) Nostalgia (2) Otonomi Daerah (1) Pahlawan Nasional (1) pak temun (1) Pancasila (1) panggung terbuka (1) Pelajar (1) Pelajaran (1) Pemerintah (1) Pendidikan (11) Pendidikan Nasional (6) Penelitian Ilmiah Remaja (2) Perbankan (1) Perguruan Tinggi (3) Perguruan Tinggi Swasta (2) Permen Karet (1) Pertamina (2) Pilkada (1) PMP (1) PMR (1) Pornografi (1) pramuka (2) Precet (1) Profil (2) PTN (3) PTS (1) Redaksi (1) remaja (2) reuni (5) Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (3) Riset (1) RSBI (4) Rujak Cingur (1) S-1 (1) S1 (1) S2 (1) S3 (1) Sains (1) Sarjana (1) SBI (1) SD (5) Sejarah (3) Sekolah Hijau (1) Sepakbola (2) sepeda (1) Situs (1) SMA (17) SMA Kebon Tebu (1) SMAN 1 Malang (1) sman tumpang (3) SMANETA (10) Smansa (1) SMK (1) SMKN Turen (1) SMP (4) SNMPTN (2) SNMPTN Online (1) soeharto (1) STT Telkom (1) sugeng hadiono (1) Sukoanyar (1) Surabaya (1) Tahun 2013 (1) Tahun Baru (1) Taiwan (1) Tawuran (1) teknologi (3) Tes Online (1) Tips (5) Tomik HS (1) Trik (1) Try Out Online (1) Tulus Ayu (1) Tumpang (2) UAN (2) UASBN (1) UGM (2) UI (1) Ujian (2) Ujian Akhir Nasional (1) Ujian Nasional (5) Ujian Nasional 2010 (1) Ujian Nasional 2011 (1) Ujian Nasional 2012 (1) UM (1) UMB (1) UN (7) UN 2010 (5) UN 2012 (1) Universitas (1) Universitas Brawijaya (1) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (1) Universitas Paramadina (1) UNS Solo (1) Virus (1) wafat (1) Wakil Gubernur (1) website (2) Wendit Water park (1) Wisata (2) wisnuwardhana-narasinghamurti (1) www.smantumpang.com (1)

Arsip Tulisan

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!