Wacana kontroversial tentang pendidikan muncul di Provinsi Jambi. Untuk dapat melanjutkan pindidikan ke tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), calon siswa harus masih perawan dan perjaka.
Gagasan ini pertama kali muncul dari Anggota Komisi IV DPRD Jambi, Bambang Bayu Suseno. Menurutnya, ide tersebut digulirkan, karena angka pergaulan bebas di kota besar termasuk Jambi, terus meningkat.
“Saya sadar wacana ini menimbulkan kontroversi. Tapi wacana ini saya usulkan untuk syok terapi generasi muda. Jujur, saya prihatin dengan pergaulan remaja saat ini,” tegas Bambang saat diwawancara okezone per telepon, Jumat (24/9/2010).
Menurutnya, tes keperawanan dan keperjakaan tersebut dilakukan bukan dengan cara tes fisik, melainkan dalam bentuk wawancara. Diharapkan, para calon siswa dapat secara jujur menceritakan masa lalunya kepada guru konseling atau psikiater.
“Saya yakin, banyak dari mereka yang sudah tidak perawan tetapi malu bercerita kepada orang apalagi orangtua. Karena itu, mereka bisa bercerita kepada guru konseling dan identitasnya dirahasiakan,” tandasnya.
Bambang sadar wacananya tersebut akan menuai pro kontra. Karena itu, dia legowo jika idenya tidak diterima Dinas Pendidikan setempat. “Saya hanya memberikan ide. Kalau diterima saya bersyukur, kalau ditolak juga tak apa-apa. Yang pasti fenomena ini sudah menjadi persoalan tingkat nasional,” pungkasnya.
***
sumber:news.okezone.com
2 comments:
Sebenarnya saya setuju dengan wacana ini, karena dapat memberikan efek yang positip bagi siswa SMP agar bisa menjaga pergaulannya, tapi bila memang ada anak yang dinyatakan tidak perawan saat masuk sekolah tetap juga diterima dengan memberikan konseling tentunya agar kedepan mereka bisa lebih baik dalam bergaul. tapi untuk korban perkosaan mungkin pihak sekolah punya kiat khusus dalam penanganannya..terima kasih.
aku yang dijambi malah ket krungu... wong wong kok meneng ae
Posting Komentar