***
Walaaah…, ndak terasa sudah satu minggu lebih acara “Temu Kangen” para alumni SMAN Tumpang wilayah Jakarta dan sekitarnya berlangsung. Padahal, aku udah janji -- sama beberapa orang, tak tak bisa disebutkan satu persatu disini -- mau bikin tulisan secara komplit dari A sampai Z, tentang acara yang bertajuk “The Real Road to PULANG” tersebut. Supaya tidak banyak yang bertanya-tanya, PULANG itu singkatan dari Paguyuban Alumni SMAN Tumpang. Ngerti kan ?
Yow wis, mari kita mulai ceritanya. Awalnya, ketika di milist lagi rame-ramenya ngomongin tentang persiapan mudik – kalau nggak salah di pertengahan bulan Ramadhan kemarin – trus ada yang (dengan sedihnya) nyeletuk “Bagaimana kalau yang nggak mudik kumpul-kumpul sendiri ? Kan waktu itu Cak Herry pernah nawarin….” (kiro-kiro ono sing kroso enggak yo, sopo sing ngomong koyok ngono ? hiehiehiehie…..). Bak gayung bersambut, gak usah kesuwen, langsung tak timpali “Setujuuu…!!!” Empat puluh menit kemudian, jadwal dan tempat sudah dirilis di milist, meski akhirnya mengalami 2 kali perubahan.
Kalau boleh melihat dari sisi yang berbeda, munculnya antusiasme (untuk berkumpul di rantau) tentu bukan sekedar ajang ngobrol dan melepas kangen semata. Lebih dari itu, ada sebuah ketenangan dan kebersamaan (baca : senasib) dalam menikmati suasana Lebaran, saat jauh dari sanak saudara di kampung halaman. Berkumpul dengan sesama yang masih punya ikatan moral (dalam hal ini satu SMA, meski beda angkatan), tentu lebih “bermakna” daripada berkumpul dengan teman-teman kantor yang sama-sama tidak mudik, misalnya.
Intinya, usulan mengadakan pertemuan yang dilontarkan Arie bulan Ramadhan kemarin, yang direspon positif Cak Herry dan Niniek, tentu menjadi modal yang sangat berharga bagi upaya “mengumpulkan” kembali para alumni yang tersebar dan berserakan di ibukota Negara ini. Memang perlu waktu panjang, untuk (membentuk dan) mewujudkan dalam wadah alumni yang solid dan ideal. Tetapi, kalau tidak dimulai dengan yang kecil terlebih dahulu, mustahil akan mendapatkan (bentuk) yang lebih besar.
Tanpa mengecilkan arti teman-teman yang lain, terima kasih banyak tentu patut diucapkan pada Arie, Cak Herry dan Niniek (juga peran serta Dian Lutfi), yang cukup “militan” untuk mewujudkan pertemuan kemarin. Tetap semangat, rek !!!
*** Bersambung di tulisan berikutnya : Jam 10, Lokasi Disterilkan !
Yow wis, mari kita mulai ceritanya. Awalnya, ketika di milist lagi rame-ramenya ngomongin tentang persiapan mudik – kalau nggak salah di pertengahan bulan Ramadhan kemarin – trus ada yang (dengan sedihnya) nyeletuk “Bagaimana kalau yang nggak mudik kumpul-kumpul sendiri ? Kan waktu itu Cak Herry pernah nawarin….” (kiro-kiro ono sing kroso enggak yo, sopo sing ngomong koyok ngono ? hiehiehiehie…..). Bak gayung bersambut, gak usah kesuwen, langsung tak timpali “Setujuuu…!!!” Empat puluh menit kemudian, jadwal dan tempat sudah dirilis di milist, meski akhirnya mengalami 2 kali perubahan.
Kalau boleh melihat dari sisi yang berbeda, munculnya antusiasme (untuk berkumpul di rantau) tentu bukan sekedar ajang ngobrol dan melepas kangen semata. Lebih dari itu, ada sebuah ketenangan dan kebersamaan (baca : senasib) dalam menikmati suasana Lebaran, saat jauh dari sanak saudara di kampung halaman. Berkumpul dengan sesama yang masih punya ikatan moral (dalam hal ini satu SMA, meski beda angkatan), tentu lebih “bermakna” daripada berkumpul dengan teman-teman kantor yang sama-sama tidak mudik, misalnya.
Intinya, usulan mengadakan pertemuan yang dilontarkan Arie bulan Ramadhan kemarin, yang direspon positif Cak Herry dan Niniek, tentu menjadi modal yang sangat berharga bagi upaya “mengumpulkan” kembali para alumni yang tersebar dan berserakan di ibukota Negara ini. Memang perlu waktu panjang, untuk (membentuk dan) mewujudkan dalam wadah alumni yang solid dan ideal. Tetapi, kalau tidak dimulai dengan yang kecil terlebih dahulu, mustahil akan mendapatkan (bentuk) yang lebih besar.
Tanpa mengecilkan arti teman-teman yang lain, terima kasih banyak tentu patut diucapkan pada Arie, Cak Herry dan Niniek (juga peran serta Dian Lutfi), yang cukup “militan” untuk mewujudkan pertemuan kemarin. Tetap semangat, rek !!!
*** Bersambung di tulisan berikutnya : Jam 10, Lokasi Disterilkan !
Salam,
Sugeng Pribadi
A-3 / 1987
0 comments:
Posting Komentar