Hari-hari mengikuti ke”edanan” bersepakbola mengingatkanku ketika masih sekolah di SMANETA kelas I–4 tahun 1987/1988 hingga kelas III Bio 3 tahun 1989/1990 (berarti aku naik kelas terus). Sepakbola bayaran yang salah dari jalur olahraga, kalau ketahuan guru ataupun FIFA bisa dihukum tidak bermain selamanya karena mental kami waktu itu disamping senang-senang, jaga wibawa dengan gila kemenangan, tapi diiringi dengan taruhan uang. Suatu kegiatan yang patut tidak ditiru oleh penerusnya.
Secara kebetulan letting kami sekelas di kelas I-4 yang laki-laki pada hobby sepakbola. Sangat antusias kalau olahraga bebas mainnya bola, apalagi kalau ada info selanjutnya (jam) pelajaran kosong. Timbul ide bersama kawanan lain kelas (kawanan … kayak gajah aja) menantang bermain sepakbola, tentunya juga taruhan uang untuk menentukan siapa yang jago daripada cuma bisa ejek-ejekan saja. Dan ternyata sederek2 … kamilah jagoan antar kelas periode tersebut.
Pada gebrakan pertama, berbekal uang “sumbangan kawan sekelas” untuk taruhan Rp. 5.000,- / Rp. 10.000,-an / Rp. 20.000,-an dengan team kelas lain, pada hari minggu bermain di stadion Tumpang, dengan semangat tanding dan teknik yang lumayan kami bisa mengandaskan permainan anak kelas I-3 yang kala itu diperkuat oleh rombongan Jumari, Agus D. Saputro, Faisol, Ateng nDeteng, dkk. Tak jeri dengan permainan kami, minggu depannya ngajak main dan lagi–lagi kalah.
Secara kebetulan letting kami sekelas di kelas I-4 yang laki-laki pada hobby sepakbola. Sangat antusias kalau olahraga bebas mainnya bola, apalagi kalau ada info selanjutnya (jam) pelajaran kosong. Timbul ide bersama kawanan lain kelas (kawanan … kayak gajah aja) menantang bermain sepakbola, tentunya juga taruhan uang untuk menentukan siapa yang jago daripada cuma bisa ejek-ejekan saja. Dan ternyata sederek2 … kamilah jagoan antar kelas periode tersebut.
Pada gebrakan pertama, berbekal uang “sumbangan kawan sekelas” untuk taruhan Rp. 5.000,- / Rp. 10.000,-an / Rp. 20.000,-an dengan team kelas lain, pada hari minggu bermain di stadion Tumpang, dengan semangat tanding dan teknik yang lumayan kami bisa mengandaskan permainan anak kelas I-3 yang kala itu diperkuat oleh rombongan Jumari, Agus D. Saputro, Faisol, Ateng nDeteng, dkk. Tak jeri dengan permainan kami, minggu depannya ngajak main dan lagi–lagi kalah.
Kiriman :
PUJI SUGIARTO - Jambi
(Alumni III Bio-3, Lulusan 1989)
0 comments:
Posting Komentar